twitter
rss



A.      DEFINISI PERILAKU

       Perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup (Soekidjo Notoatmodjo, 1987:1).
       Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.
       Robert Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.

B.      BENTUK-BENTUK PERILAKU ANAK

        1. Pembangkangan (negativisme), yaitu reaksi anak berupa pelanggaran terhadap aturan-aturan yang ada
2      2. Agresi, yaitu perilaku menyerang balik baik secara fisik (non verbal) maupun kata-kata (verbal),
3      3. Berselisih atau bertengkar, hal ini bisa terjadi apabila ada anak yang tersinggung oleh tingkah anak lain,
4      4. Persaingan, yaitu keinginan untuk melebihi orang lain, 
5      5. Kerjasama, biasanya pada usia anak 4 tahun, 
6      6. Tingkah laku berkuasa, wujudnya anak suka meminta, memerintah, mengancam dan memaksa, 
7       7. Mementingkan diri sendiri, yaitu sikap egosentris dalam memenuhi keinginan sendiri, 
8       8. Simpati, seiring bertambahnya usia perlahan-lahan sikap mementingkan diri sendiri akan hilang ketika anak sudah mulai perhatian   terhadap orang lain dan mau bekerjasama dengan orang lain.

Permasalahan  perilaku  anak  adalah perilaku anak yang tidak adaptif, mengganggu, bersifat stabil yang menunjukkan ketidakmampuan penyesuaian diri.

C.      FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN TIMBULNYA PERMASALAHAN PERKEMBANGAN

       Faktor Biologis
Faktor biologis ini tidak lepas dari keterkaitannya dengan pertumbuhan fisik yang selanjutnya berpengaruh terhadap perkembangan psikologis anak.
       Lingkungan Keluarga
        Keadaan keluarga tertentu yang bisa menyebabkan masalah emosional pada anak-anak. :
-          Orangtua.
-           Komposisi dan keadaan keluarga.
       Lingkungan Sosial
        Satu dimensi dalam lingkungan sosial yang nampak berpengaruh dalam membentuk pola-pola perilaku anak-anak adalah fenomena modelling, dengan meniru perilaku orang lain.

D.      JENIS-JENIS PERMASALAHAN PERILAKU ANAK
a.       Perilaku dengan kegelisahan (Conduct/restless), yaitu yang merujuk pada perilaku agresif, tantrum, konsentrasi rendah, terlalu aktif, sulit diatur, dan merusak
b.      Perilaku ketidakmatangan/terisolasi (Isolated/Immature), yaitu perilaku yang menunjukkan pada perilaku ketergantungan secara berlebih, konsentrasi rendah, cenderung menarik diri, serta sangat sensitif
c.       Perilaku yang merujuk pada keadaan emosi atau ketidaksenangan (Emotional/Miserable). Area permasalahan ini merujuk pada perilaku kecemasan, temper tantrums, buang air besar/kecil di celana, menunjukkan banyak reaksi ketakutan, menuntut perhatian, anak yang menangis berlebihan.

E.       PENGARUH PERMASALAHAN PERILAKU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK
a.       Dampak internal, yaitu akibat yang tertuju pada diri sendiri; munculnya emosi yang negatif dan temperamen yang sulit, serta tidak mampu beradaptasi (Bates dan Bayles, 1988), perkembangan kognitif yang terhambat berkenaan dengan ketidakmampuan menyesuaikan dengan program kegiatan belajar (Stevenson dalam Koot, 1996).
b.      Dampak eksternal, yaitu akibat yang tertuju pada lingkungan anak, seperti mengganggu suasana kelas serta penolakan  teman  sebaya  (Grainger, 1997).

F.       CARA-CARA MENGATASI MASALAH PERILAKU ANAK

       Menasehati dengan tegas
Cara pertama untuk mengatasi anak yang memiliki masalah perilaku yakni dengan menasehati. Apabila anak Anda sering marah bahkan membanting barang, cobalah nasehati secara lembut bahwa perbuatannya itu tidak baik dan dibenci Tuhan. Sampaikanlah hal ini dengan tegas namun jangan membentak Anak berlebihan.
       Bersikap sabar
Menasehati anak tidak cukup hanya sekali atau dua kali. Anda harus melakukannya berkali-kali hingga anak benar-benar memahaminya. Setiap kali anak mulai berperilaku menyimpang, maka segera katakan “Jangan begitu, perbuatanmu salah!”. Yang terpenting jangan berikan ia celah untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.
       Memberi hukuman
Hukuman cukup penting untuk menghentikan sikap agresif anak.
       Ajarkan untuk meminta maaf
Apabila anak tersebut memukul temannya, maka ajarkan kepada ia cara meminta maaf. Berikan pilihan kepada anak, “Apakah ingin dihukum? Ataukah meminta maaf?!”. Ajarkan bahwa memukul adalah tindakan keliru. Dipukul itu sakit. Jadi jangan memukul orang lain.
       Ajaklah berbicara
Ada beberapa orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan hingga tidak peduli terhadap anak. Mereka tidak mengerti mengapa anaknya bersifat temperamen dan suka marah-marah saat berada di rumah? Apa penyebabnya?
       Berikan pujian
Memberikan pujian bagi anak kecil itu sangat penting. Anak kecil cenderung merasa bangga dan senang apabila dipuji.
       Motivasi untuk berbuat baik
Membelikan hadiah untuk anak bukan berarti memanjakannya. Tidak apa-apa jika tidak terlalu sering.
       Memberikan contoh yang baik
Salah satu faktor yang menyebabkan anak berperilaku agresif karena mencontoh dari lingkungannya. Misalnya ibu dan ayahnya suka bertengkar dan berkata kasar. Maka otomatis anak juga akan meniru.
       Ajaklah berolahraga
Jangan mendiamkan anak di dalam rumah saja. Sebaiknya, ajaklah ia berolahraga setiap hari (misalnya jogging, bersepeda atau lainnya).
       Pantau saat menonton TV
Tak jarang sebuah sinetron menunjukkan sikap pemeran antagonis yang jahat dan marah-marah. Hal ini bisa saja ditiru oleh anak yang menontonnya. Sehingga secara tak langsung akan membangun karakter anak itu menjadi mirip orang di televisi tersebut. Hal ini bahaya sekali. Ini sesuai dengan penelitian Bandura seorang ahli Psikologi.
       Ajarkan untuk bersikap disiplin
Disiplin disini berarti Anda memberikan batasan-batasan yang jelas dan tidak boleh dilanggar. Semisal, “ibu hanya akan membelikan mainan jika mainanmu rusak”. Kemudian atur juga jam tidurnya, waktu belajar, waktu bermainnya dan waktu makan.
       Jangan terlalu dimanjakan
Orang tua jaman sekarang cenderung terlalu memanjakan anak-anaknya. Akibatnya, si anak tumbuh menjadi pribadi yang “lembek”, egois, segala kemauannya ingin dituruti dan tidak mau dinasehati.
       Jangan berbuat kasar pada anak
Jika Anda menimpalinya dengan perbuatan kasar (seperti membentak atau berbuat kekerasan fisik) maka hal ini hanya menyelesaikan masalah untuk sesaat.
       Berkonsultasi ke Psikolog Anak
Apabila masalah perilaku anak tidak juga menghilang walaupun Anda telah mempraktekkan metode-metode diatas, atau bahkan sudah melekat hingga ia berusia lebih dari 5 tahun, maka sebaiknya Anda berkonsultasi ke Psikolog Anak.

(TCAP/AS/III/19)

0 comments :