Anak tantrum di tempat umum? Aduuh.... gimana nih cara
mengatasinya?
Namanya juga
balita, sifat egosentrisnya masih sangat mendominasi. Jika keinginannya tidak
dituruti maka cara komunikasinya adalah dengan menangis, berteriak, atau dengan
bahasa tubuh seperti meronta-ronta, guling-gulingan dilantai (biasa di sebut
tantrum) dan lain sebagainya. Perilaku emosi yang kurang terkendali ini jika
terjadi di tempat umum memang sangat memalukan kita sebagai orangtua, tentunya
kita takut jika orang di sekeliling kita beranggapan negatif. Jika hal ini
terjadi, tindakan apa yang harus dilakukan? Berikut ini langkah-langkahnya :
1. Bersikaplah tenang saat
menghadapai anak. Karena jika orangtua panik maka sikap anak akan menjadi-jadi,
serta kita pun akan menjadi pusat perhatian selain si anak. Jika kita tidak
dapat bersikap tenang maka menjauhlah dari anak namun si anak tetap dalam
pantauan.
2. Berikan pelukan.
Biasanya emosi yang meledak ledak akan sedikit reda jika adanya sentuhan atau
pelukan. Namun jika anak sudah besar dan tidak suka dipeluk maka jangan lakukan
karena hanya akan menambah emosinya.
3. Berikan pengertian pada
anak tentang kondisinya yang mengundang perhatian orang lain dengan nada dan
suara yang datar namun tegas.
4. Alihkan perhatiannya
dengan memberikan mainan atau buku kesayangannya biasanya pada usia balita hal
ini dapat dilakukan karena konsentrasi perhatiannya yang singkat dan mudah di
bujuk.
5. Buatlah hal yang lucu
namun tidak mentertawakan si anak, karena jika si anak menganggap tidak lucu
hanya akan memancing amarahnya yang berlebih dan segera hentikan tindakan ini.
6. Acuhkan prilaku anak
yang sedang emosi. Biasanya jika kita tidak merespon prilaku negatif emosinya,
si anak akan menyerah dengan amukannya karena apapun yang anak lakukan ia tetap
tidak mendapatkan apa-apa dari kita.
7. Berikan waktu untuk si
anak menenangkan dirinya.
8. Ajak si anak ke tempat
lain saat emosinya belum reda, seperti kembali ke mobil atau tempat yang sepi
dan biarkan si anak meredakan emosi dengan sendirinya.
9. Konsisten. Bersikaplah
konsisten terhadap hal yang telah kita lakukan. Jangan mudah mengubah sikap “TIDAK”
menjadi “YA” atau sebaliknya.
10.
Buatlah Perjanjian pada anak jika ingin berpergian untuk
mencegah terjadinya emosi si anak yang negatif ditempat umum. Misal jelaskan
pada si anak bahwa kita akan pergi ke tempat “A” buat perturannya jika si anak
tidak boleh melakukan a,b,c akan mendapatkan reward “X”, namun jika ternyata si
anak melakukan hal yang tidak boleh tadi maka berikan konsekuensinya misal
dengan pulang kerumah dan si anak tidak mendapat rewardnya. Lakukan secara
konsisten dan kompak antara anggota keluarga lainnya.
(amel/TCAP/VII/15)