KIDAL ?? BUKANLAH SEBUAH AIB...
Kidal bukanlah suatu penyakit atau aib. Kidal
(left-handed) adalah sebutan bagi kondisi saat seseorang lebih banyak
beraktivitas dengan menggunakan tangan kiri daripada tangan kanannya.
Dalam buku Child Development karya Elizabeth B. Hurlock disebutkan bahwa populasi anak kidal hanya sekitar 10% dan lebih banyak berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Populasi ini sering diperingati pada tanggal 13 Agustus, yang telah ditetapkan sebagai hari tangan kidal internasional.
Dalam buku Child Development karya Elizabeth B. Hurlock disebutkan bahwa populasi anak kidal hanya sekitar 10% dan lebih banyak berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Populasi ini sering diperingati pada tanggal 13 Agustus, yang telah ditetapkan sebagai hari tangan kidal internasional.
Sejak bayi, si kidal dapat kita kenali. Syaratnya, anak harus aktif.
Semakin aktif tangannya bereksplorasi, semakin mudah mengenali keadaannya. Di
usia sekitar 2 tahun, paling tidak, tanda-tanda kekidalannya tak dapat
ditutup-tutupi. Anak kidal melakukan semua kegiatan dengan tangan kiri. Refleks
tangan kirinya pun lebih cepat dibanding tangan kanannya.
Anak-anak kidal sering dianggap anak yang tidak sopan karena, misalnya,
selalu lupa bersalaman dengan tangan kanan. Padahal, menurut Weber yang juga
ahli biologi, dominasi tangan kiri memberi tanda bahwa aktivitas otak sebelah
kanan lebih dominan. Demikian juga sebaliknya, dominasi aktivitas otak bagian
kiri menandakan tangan kanan si kecil lebih kuat, lebih dominan.
Ini menjelaskan mengapa para ahli tidak menyarankan orang tua untuk sekonyong-konyong mengoreksi, apalagi dengan paksaan, saat mengajarkan si kidal untuk selalu melakukan sesuatu dengan tangan kanan. Kalau si batita, yang kidal, dipaksa selalu menggunakan tangan kanannya atau bahkan dicerca karena kekidalannya, maka aktivitas otak sebelah kanannya akan terhambat. Tak jarang anak kidal yang mengalami hal ini terganggu ingatan dan perkembangan rentang konsentrasinya. Bahkan, mengalami gangguan bicara dan orientasi, jelas Weber. (TCAP/I/14).
Ini menjelaskan mengapa para ahli tidak menyarankan orang tua untuk sekonyong-konyong mengoreksi, apalagi dengan paksaan, saat mengajarkan si kidal untuk selalu melakukan sesuatu dengan tangan kanan. Kalau si batita, yang kidal, dipaksa selalu menggunakan tangan kanannya atau bahkan dicerca karena kekidalannya, maka aktivitas otak sebelah kanannya akan terhambat. Tak jarang anak kidal yang mengalami hal ini terganggu ingatan dan perkembangan rentang konsentrasinya. Bahkan, mengalami gangguan bicara dan orientasi, jelas Weber. (TCAP/I/14).