twitter
rss



 Untuk menghentikan tangis si kecil, orang tua atau pengasuh bisa melakukan berbagai cara. Salah satunya yang sering ditemui adalah memberi empeng pada anak. Padahal, seyogianya orang tua memastikan terlebih dulu apa penyebab anak menangis.

Seperti penuturan dr Marissa Pudjiadi SpA, empeng bukanlah jawaban dari seluruh tangisan anak, terutama bayi. Oleh karenanya, orang tua atau pengasuh harus mengerti tangisan bayi. Bisa saja si kecil lapar, tidak nyaman karena popoknya basah, atau bosan.

"Jika sering dijejali dengan empeng setiap kali bayi menangis, itu akan membuatnya berpikir bahwa jawaban dari rasa tidak nyaman adalah empeng dan akhirnya si kecil tergantung pada empeng," kata dr Marissa seperti dikutip dari buku '250 Tanya Jawab Kesehatan Anak', Jumat (18/7/2014).

Diutarakan dr Marissa, si kecil pasti akan berhenti menangis jika penyebabnya sudah teratasi. Namun, bilsa semua penyebab sudah diatasi dan anak masih menangis, kemungkinan ia mengalami kolik infantil. Nah, untuk membuat anak merasa lebih nyaman, empeng bisa diberikan.

Kolik infantil bisa terjadi pada bayi dan penyebabnya sering dikaitkan dengan gangguan saluran cerna. Misalnya saja kram pada oror dinding usus yang dapat disebabkan karena kembung atau alergi susu sapi. Tetapi, ditegaskan dr Marissa penyebab dan mekanisme pastinya belum diketahui sampai saat ini.

dr Marissa menyarankan penggunaan empeng sebaiknya dimulai saat anak berusia di atas satu bulan.Bila diberikan di usia kurang dari satu bulan, bisa-bisa si kecil mengalami bingung puting. Ketika usia 6-9 bulan, di mana anak spontan melupakan empeng karena tertarik dengan hal lain, sebaiknya bantu mengalihkan perhatiannya.

"Hentikan penggunaan empeng saat anak umur satu tahun. Sebab penggunaan empeng sampai di atas dua tahun bisa mengganggu pertumbuhan gigi dan rahang, kemampuan bicara, serta sosialisasi anak," tandas dokter yang praktik di RS Premiere Jatinegara ini.

(rdn/up/detikhealth.com/TCAP/09)

0 comments :